nusakini.com - Tidak dipungkiri lagi bahwa peran teknologi sangat siginifkan dalam segala bidang termasuk pertanian. Penggunaan teknologi modern dalam budi daya pertanian mampu menekan biaya produksi hingga 40 persen. Ini artinya, pendapatan petani dapat ditingkatkan.

Seperti yang dialami oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Dewi Sri, Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang dalam VLOG Sukriansyah Latief, Staf Khusus Menteri Pertanian berikut ini.

• Investigasi Kementan: Beras Tidak Sesuai Regulasi, Rugikan Konsumen Hingga Rp 99,35 Triliun
• Akselerasi Swasembada Gula, Wapres Gibran-Mentan Amran Totalitas Dukung Petani
• Targetkan Swasembada Gula Lebih Cepat, Mentan Amran Benahi Tata Kelola Tebu Nasional
• Sidak Pasar Tembok Surabaya, Mentan Amran: Produksi Kuat, Harga Harus Terkendali
• Mentan Turun Tangan, Kios Penjual Pupuk Nakal di Lumajang Langsung Ditutup!

Jika dengan menggunakan cara-cara bertani konvensional, waktu yang dibutuhkan untuk memanen hamparan 1 ha padi membutuhkan waktu 25 hari, maka dengan moderenisasi, mekanisasi pertanian, hanya butuh waktu 3 jam. Bagaimana ?, Bukankah lebih efisien ?

Gapoktan Dewi Sri bukan hanyab berhasil mengaplikasikan pertanian moderen tapi juga sudah mandiri dalam pemenuhan benih.

Selain pemberian bantuan Alsintan, tentu saja penerima manfaat diedukasi tentang bagaimana cara menggunakan, memelihara termasuk memperbaiki jika alat mengalami kerusakan.Keren kan ? (*)